Detil Arsip
header
Skip Navigation Links
Home
Profile
News
Articles
Business
Agendas
Feedbacks
agenda
April 2024
May 2024
June 2024
July 2024
August 2024
 
artikel
Kesehatan
p 11/12/2011 16:05 WIB | 0 | 4602
Terapi Komponen Darah dan Indikasi Transfusi Darah  
p 11/12/2011 15:58 WIB | 0 | 4665
Teh Hijau Meningkatkan Efek Kerja Antibiotik  
p 11/12/2011 15:40 WIB | 0 | 8610
Tramadol untuk Ejakulasi Dini  
p 11/12/2011 15:27 WIB | 0 | 4219
Vitamin D Meningkatkan Motilitas Sperma  
p 28/11/2011 20:32 WIB | 0 | 3982
Penyakit Pertusis (Batuk Rejan) dan Pencegahannya.  
 
Humor
p 11/12/2011 15:47 WIB | 0 | 4523
8 Cara Mempercepat Pembakaran Kalori  
p 28/11/2011 19:48 WIB | 0 | 4368
Tips Mencegah Penyakit Malaria  
p 28/11/2011 19:40 WIB | 0 | 4218
7 Kebiasaan Tidur yang Sehat  
p 28/11/2011 19:29 WIB | 0 | 3916
Inilah 8 Fakta dari Pasta Gigi  
p 28/11/2011 19:24 WIB | 0 | 3901
10 Tips untuk Meningkatkan Daya Pikir Kita  
 
Inspirasi
p 23/11/2011 04:06 WIB | 0 | 3774
Karena Aku Ingin Terbang  
p 23/11/2011 04:05 WIB | 0 | 4600
Seluas Telaga  
p 23/11/2011 04:05 WIB | 0 | 3882
Mawar Untuk Ibuku  
p 23/11/2011 04:04 WIB | 0 | 4177
Misi Hidup Dalam Sebuah Kerja.  
p 23/11/2011 04:04 WIB | 0 | 3906
Tak Seperti Yang Tampak di Mata  
link
p Univ. Tarumanagara
p Perpus.Dig.UNTAR
p IDI Online
p Kamus Kedokteran
p Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
 
Artikel - Inspirasi
 
Seluas Telaga
Oleh admin | 23 Nov 2011 04:05 WIB | 4,600 views
Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi. datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Airmukanya tampak lesu, pikirannya ruwet dan tidak menentu. Pemuda itu memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tak lama ia menceritakan semua masalahnya.

Pak Tua itu mendengarkannya dengan seksama. la lalu mengambil segenggam garam, dan meminta Pemuda itu untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan.
"Coba. minum ini, dan katakan bagaimana rasanya…,” kata Pak Tua itu.
“Asin..!!. Asin sekali!,” kata Pemuda dan buru memuntahkan air garam itu dari mulutnya.

Pak Tua tersenyum sebentar lalu mengajak Pemuda keluar rumahnya dan berjalan menuju tepi telaga di dekat tempat tinggalnya. Sampai akhirnya mereka berada ke tepi telaga yang tenang itu.

Tak lama ia menaburkan segenggam garam ke dalam telaga itu dan dengan sepotong kayu ia mengaduk-aduk air telaga.

Lalu ia berkata kepada pemuda itu,"Sekarang, ambilah air dari telaga ini lalu minumlah. Saat pemuda itu selesai meneguk air itu, Pak Tua berkata lagi. "Bagaimana rasanya?".

“Tawar dan segar”, sahut Pemuda. “Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?" tanya Pak Tua lagi. Pemuda itu menjawab.”Tidak.”

Lalu Pak Tua itu berkata, "Anak muda, dengarlah, pahitnya kehidupan itu layaknya segenggam garam yang kamu rasakan asin, tak lebih dan tak kurang. Pahit-Asinnya anggaplah sama.dan memang akan tetap sama.

Tapi yang kamu rasakan itu, akan sangat tergantung dari wadahnya. Pahit –Asin akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap 'kepahitan' itu.

"Hatimu, adalah tempatmu menampung segala perasaan. Jadi, jangan jadikan hatimu itu hanya sebesar cangkir, buatlah laksana telaga yang mampu meredam rasa sepahit apapun itu, sehinga setiap masalah sesulit apapun dapat kmu atasi dengan tenang,untuk merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”
 

 
 
  Email Arsip Print Arsip
 
0 Comments >>     (Anda harus melakukan login dahulu agar dapat memberi komentar)
 
login
Username
Password

Registrasi   |  Lupa Password
line

 Members:  402
Online:  1
Counter:  775895
IP:  18.217.144.32
 
Alumni Kita


Cicilia Yunita Pungwardani
 
home   |  profil   |  berita   |  artikel   |  agenda   |  saran
Copyright © 2009 Ilumni Falkutas Kedokteran Universitas Tarumanagara - All rights reserved.