Jakarta - Flu babi jenis baru yang telah merenggut 81 nyawa dan menginfeksi 1.300 orang di Meksiko memunculkan ketakutan pada warga. Mereka memilih tinggal di rumah dan menonton film guna menghindari penularan virus tersebut.
Seperti diberitakan Reuters, Sabtu (25/4/2009), warga Kota Meksiko menyerbu pusat-pusat penyewaan DVD. Mereka hendak tinggal di rumah dan menghabiskan weekend dengan menonton film guna menghindari interaksi dengan orang banyak.
"Orang-orang pada berdatangan. Mereka menyewa 3 film sekaligus karena tahu akan tinggal di rumah sepanjang weekend," ujar Manuel Garcia, seorang pegawai rental DVD.
Uniknya, kebanyakan film yang laris adalah yang menggambarkan tentang bencana dan epidemi seperti 'Blindness' yang dirilis tahun 2008. Film ini bercerita tentang orang-orang di seluruh dunia yang menjadi buta karena terkena infeksi tak dikenal.
Sejak Jumat, 24 April, sekolah-sekolah dan event-event publik di Kota Meksiko ditutup. Penutupan sekolah ini merupakan yang pertama kalinya sejak gempa bumi yang menewaskan 10 ribu orang di tahun 1985.
Restoran dan bar diminta tutup oleh otoritas setempat. Para pembeli panik juga tampak membanjiri toko-toko. Jalanan dan taman kota yang biasanya ramai pengunjung juga terlihat sepi.
"Kami tidak membawa anak-anak ke tempat publik yang ramai orang. Biasanya kami membawa mereka ke taman atau pesta. Tapi sekarang kami takut risiko tertular," ujar Angelina Guiterrez, seorang ibu dengan 2 anak.
Untuk meminimalisir risiko penularan virus H1N1 itu, Kementerian Kesehatan Meksiko bahkan memperingatkan warga agar tidak bersentuhan dan berciuman ketika saling menyapa. Hal ini sulit diterapkan mengingat di Meksiko bahkan kenalan yang tidak terlalu dekat pun biasa saling sapa dengan berangkulan dan cium pipi.
Virus flu jenis baru yang merupakan kombinasi antara flu manusia, flu babi, dan flu burung ini telah mulai merambah ke Amerika Serikat. WHO telah mengeluarkan peringatan agar seluruh dunia waspada dengan penyakit tersebut.
(sho/asy)
|