Perjalanan Panjang FK Untar .
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara (FK UNTAR) “lahir” pada tanggal 1 Oktober 1965, namun untaian benang merah pendiriannya telah terbentang sejak 1954. Ketika itu, seorang sosiawan Perhimpunan Sosial Tjandra Naya (d/h Sin Ming Hui) bernama Bayumi Wahab, melontarkan gagasan untuk mendirikan Fakultas Kedokteran. Pertimbangan yang mendasari gagasan tersebut tidak lepas dari keberhasilan pendirian Rumah Sakit Sumber Waras di Jalan Kiai Tapa (d/h Jl. Tangerang) di atas sebidang tanah seluas 8 hektar pada tahun 1954. Telah terpikir oleh “The Founding Fathers” bahwa kelak Rumah Sakit ini memerlukan tenaga dokter-dokter muda yang cakap untuk mengganti dokter-dokter senior. Diharapkan pula dokter-dokter muda hasil didikan Fakultas Kedokteran tersebut akan menjadi kader-kader tangguh untuk melanjutkan usaha-usaha sosial Perhimpunan Sosial “Tjandra Naja” dalam bidang kesehatan. Langkah konkrit mengawali pendirian Fakultas Kedokteran diwujudkan dalam bentuk Panitia Persiapan Pembentukan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara yang terdiri dari: Prof. Dr. Slamet Muljana (Rektor Untar saat itu), Bayumi Wahab, dr. L. Gito Husodo, Drs. Kwee Hwat Djien, Khoe Woen Sioe, Tan Kwie Seng, R. Budi Setiawan dan Sidik Salamun. Tanggal 1 Oktober 1965 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara terbentuk dengan susunan kepemimpinan sebagai berikut: Dekan, dr. R. Pirngadi Gonggoputro (mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI); Wakil Dekan I, dr. R. Soewarno; Wakil Dekan II, Prof. dr. T. Karimoeddin, MPH dan Sekretaris, dr. L. Gito Husodo. Kuliah pertama dilaksanakan dengan mengambil tempat “sepetak” kecil bangunan semi permanen blok A kampus Untar. Bangunan permanen yaitu Gedung J Kampus I, baru ditempati sejak 26 Mei 1979, yang peresmian penempatannya dilakukan oleh Alm. Prof. Dr. Doddy Tisnaamidjaja, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen P & K saat itu. Seiring dengan nilai historis yang diemban oleh Rumah Sakit Sumber Waras dalam periode awal pendirian Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, maka Rumah Sakit tersebut menyandang pula predikat “Rumah Sakit Pendidikan” yang dipergunakan sebagai lahan praktek mahasiswa tingkat klinik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Dewasa ini Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara menggunakan pula tempat kepaniteraan di : Rumah Sakit Royal Taruma Jakarta ,Rumah Sakit Husada, Rumah Sakit Pluit, Rumah Sakit Jiwa Dharmawangsa, Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta, Rumah Sakit Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta, Rumah Sakit Sentra Medika Cimanggis, Rumah Sakit Umum Daerah Kudus Jateng, Rumah Sakit Daerah Kota Semarang Jateng. Praktek lapangan untuk kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas, dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Kembangan Utara, Puskesmas Kembangan Selatan, Puskesmas Srengseng, Puskesmas Meruya Utara, Puskesmas Joglo I di Wilayah Jakarta Barat.Selain itu Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara juga mempergunakan Panti Werdha Hanna, Pamulang, Banten; Sasana Tresna Werdha Cibubur. Disamping itu, untuk memahami permasalahan kesehatan di pedesaan, kepaniteraan tersebut dilaksanakan pula di Wilayah kerja beberapa Puskesmas di Kabupaten Tangerang, Jawa Barat. Sejak saat berdirinya, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara telah mengalami lima kali penggantian Dekan yaitu sebagai berikut: Alm. dr. R. Pirngadi Gonggoputro, Alm. dr. R. Soewarno, Prof. Dr. W.A.F.J. Tumbelaka, Sp.IKA, dr. Vivien W. Hadiprodjo, dr. H. Samsi Jacobalis, Sp.B. FRACMA, FACHCE. Saat ini yang menjadi Dekan adalah dr. Tom Surjadi,MPH Tahun 1975 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara mulai menghasilkan dokter untuk membaktikan ilmu di bumi persada Indonesia. Sampai tahun 2009 telah dihasilkan 2070 dokter dengan beberapa diantaranya berhasil meraih predikat Dokter Teladan Tingkat Nasional dan ada pula yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan spesialisasi ataupun menduduki berbagai jabatan penting pada lembaga/organisasi. Sarana serta tenaga pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara telah berkembang guna menunjang pendidikan para perintis muda dalam membangun masyarakat yang sehat. Diantara staf pengajar yang ada saat ini menurut jenjang jabatannya terdapat 2 Guru Besar, 34 Lektor Kepala dan 54 Lektor. Sedang menurut keahliannya terdapat 3 Doktor, 65 Magister, 68 dokter ahli dan 68 dokter/sarjana lainnya yang mengabdi dalam satu keluarga besar. Memasuki era pendidikan kedokteran yang baru, sejak tahun akademik 2007/08, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara telah melaksanakan metode pendidikan Problem Based Learning (PBL) seiring diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kebutuhan berbagai perangkat untuk melaksanakan PBL tersebut telah disiapkan. Ruang diskusi kecil, Skills Lab adalah sebagian fasilitas yang disediakan. Perpustakaan yang sifatnya on-line merupakan fasilitas yang harus tersedia. Internet menjadi keharusan bagi seluruh mahasiswa dan dosen untuk mencari informasi yang terbaru. Pelatihan dosen dan karyawan dilakukan secara periodik untuk kesiapan pelaksanaan proses belajar mengajar yang sesuai dengan PBL.
Sejarah telah menuntun Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara berkembang kian dewasa. Akreditasi A (baik sekali) oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang telah diterima membawa tanggung jawab besar untuk senantiasa memperbaiki kinerja agar selalu tampil semakin baik. Memasuki usianya yang ke 44, FK Untar telah tegak berdiri, di atas tetesan peluh dan titik-titik haru berbaur bangga para pendiri serta segenap pengelolanya, megah menantang generasi baru yang penuh vitalitas untuk bergabung bersama meraih cita. Namun, perjalanan tak selamanya cemerlang berbinar. Begitu banyak tantangan, hambatan, sandungan, perintang usaha silih berganti...... Almamater tercinta, tegarlah mengisi zaman, senantiasa berkembang meraya di bumi Pertiwi.
Oleh : Dr Tom Surjadi
|