Detil Arsip
header
Skip Navigation Links
Home
Profile
News
Articles
Business
Agendas
Feedbacks
agenda
April 2024
May 2024
June 2024
July 2024
August 2024
 
artikel
Kesehatan
p 11/12/2011 16:05 WIB | 0 | 4603
Terapi Komponen Darah dan Indikasi Transfusi Darah  
p 11/12/2011 15:58 WIB | 0 | 4665
Teh Hijau Meningkatkan Efek Kerja Antibiotik  
p 11/12/2011 15:40 WIB | 0 | 8610
Tramadol untuk Ejakulasi Dini  
p 11/12/2011 15:27 WIB | 0 | 4219
Vitamin D Meningkatkan Motilitas Sperma  
p 28/11/2011 20:32 WIB | 0 | 3982
Penyakit Pertusis (Batuk Rejan) dan Pencegahannya.  
 
Humor
p 11/12/2011 15:47 WIB | 0 | 4524
8 Cara Mempercepat Pembakaran Kalori  
p 28/11/2011 19:48 WIB | 0 | 4368
Tips Mencegah Penyakit Malaria  
p 28/11/2011 19:40 WIB | 0 | 4219
7 Kebiasaan Tidur yang Sehat  
p 28/11/2011 19:29 WIB | 0 | 3916
Inilah 8 Fakta dari Pasta Gigi  
p 28/11/2011 19:24 WIB | 0 | 3901
10 Tips untuk Meningkatkan Daya Pikir Kita  
 
Inspirasi
p 23/11/2011 04:06 WIB | 0 | 3774
Karena Aku Ingin Terbang  
p 23/11/2011 04:05 WIB | 0 | 4600
Seluas Telaga  
p 23/11/2011 04:05 WIB | 0 | 3882
Mawar Untuk Ibuku  
p 23/11/2011 04:04 WIB | 0 | 4177
Misi Hidup Dalam Sebuah Kerja.  
p 23/11/2011 04:04 WIB | 0 | 3906
Tak Seperti Yang Tampak di Mata  
link
p Univ. Tarumanagara
p Perpus.Dig.UNTAR
p IDI Online
p Kamus Kedokteran
p Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
 
Berita Umum
 
Vaksin HPV Juga Disarankan Diberikan kepada Anak Laki-laki
Oleh admin | 28 Nov 2011 21:16 WIB | 1,917 views
Pusat Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Amerika (CDC) akan segera merekomendasikan agar anak perempuan dan laki-laki diberi vaksin yang melindungi mereka dari virus HPV.
Keberadaan HPV (human papilloma virus) sudah umum. Delapan puluh persen perempuan mengidap virus itu dalam satu masa hidup mereka dan sering tidak menimbulkan penyakit.

Tetapi virus HPV dapat menyebabkan kanker leher rahim. Pada tahun 2006, Badan Pangan dan Obat Amerika menyetujui Gardasil, vaksin yang dapat melawan virus HPV. Tetapi sejak itu hanya separuh jumlah remaja putri Amerika menerima vaksin HPV, jumlah yang menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika mengecewakan.

Kontroversi muncul dari fakta bahwa HPV ditularkan lewat hubungan seks. Sebagian gubernur ingin agar semua remaja putri di negara bagian mereka diberi vaksin itu. Tetapi banyak keluarga telah menolak program vaksinasi itu karena mereka merasa bahwa hal itu dapat mendorong perilaku seksual yang berisiko.

Itulah kekhawatiran aktivis konservatif Linda Klepacki. Ia mengatakan, "Karena ini untuk penularan lewat hubungan seks, maka penting bagi para orang tua untuk berhak mengimunisasi anak mereka atau tidak."
Komisi penasehat CDC sekarang menyarankan badan kesehatan federal agar memberi vaksin itu juga kepada remaja putra. Alasannya, virus HPV, yang ditularkan melalui kontak seksual, juga dapat menyebabkan kanker kepala dan leher serta dubur dan kelamin.

Sebagian besar dokter ingin agar orang tua berfokus pada pencegahan kanker dan tidak memandang penyakit sebagai masalah moral.
Dr. Eric Genden dari Mt. Sinai School of Medicine mengatakan, "Vaksin ini sangat penting, sama seperti polio dan penyakit gondok, dan semua vaksin lain yang diberikan kepada anak-anak."

CDC menghendaki imunitas yang lebih besar. Jika remaja putra mendapat vaksin itu maka lebih sedikit dari mereka yang menderita kutil kelamin dan berbagai jenis kanker. Selain itu, lebih sedikit remaja putri yang terinfeksi penyakit tersebut dan beresiko terkena kanker leher rahim.

Penelitian baru mengindikasikan virus HPV juga dapat menyebabkan penyakit jantung. Dengan penyakit jantung sebagai penyebab utama kematian di dunia, vaksin kontroversial ini mendapat satu dukungan lagi.

Sumber : VOA
 

 
 
  Email Arsip Print Arsip
 
0 Comments >>     (Anda harus melakukan login dahulu agar dapat memberi komentar)
 
login
Username
Password

Registrasi   |  Lupa Password
line

 Members:  402
Online:  2
Counter:  775925
IP:  3.129.45.92
 
Alumni Kita


Edy
 
home   |  profil   |  berita   |  artikel   |  agenda   |  saran
Copyright © 2009 Ilumni Falkutas Kedokteran Universitas Tarumanagara - All rights reserved.